Beranda / Cerita Pasien

14 Tahun Bebas Kanker

None

Date:2020-05-18Author:NoneFrom:FUDA

fuda18_797870.png

14 Tahun lalu, Bapak Tan menderita kanker hati stadium akhir. Banyak rumah sakit di tempat asalnya yang menolak untuk merawatnya 14 tahun lalu. Saat itu saya berpikir bahwa hidup saya kan berakhir, keberuntungan sudah pergi.

Juli 2016, adalah kedatangan kesepuluh kalinya di RS Kanker Fuda, dan ia hendak mengemas barang- barangnya untuk meninggalkan rumah sakit. Tujuan kedatangannya yang ke sepuluh kali ini adalah untuk pemeriksaan rutin setiap tahun, setelah ia dinyatakan bebas dari kanker.

Pria paruh baya yang berkulit gelap kemerahan ini kemungkinan sering berada di luar seperti berasal dari kepolisian. Semangatnyapun dapat langsung terlihat di wajahnya layaknya orang yang tidak pernah sakit. Ia terlihat tegap seperti orang sehat.  

Pada tahun 2002 silam, Bapak Tan yang berasal dari Qingyuan, datang ke Gangzhou tidak lain dan tidak bukan ialah untuk memeriksakan perutnya yang terasa tidak nyaman semenjak 2 minggu yang lalu. Setelah melakukan USG dan CT di rumah sakit setempat, dokter menemukan terdapat tumor besar di perutnya. Dan berita inilah mulai menghantui hidupnya yang tenang dan terasa nyaman itu.  

Lalu iapun pergi ke rumah sakit di Guangzhou sesegera mungkin untuk pemeriksaan lebih dalam. Dan hasilnyapun tetap sama, ditemukan sebuah tumor berukuran 12 cmn di hati. “Diagnosis dokter tersebut bagaikan vonis mati untuk saya.” Tan mengingat kembali masa- masa kelam dalam hidupnya. Dan yang membuanya semakin putus asa ialah, bahwa rumah sakit berpikir bahwa kondisinya sudah terlalu serius serta memintanya untuk pulang saja dan melakukan perawatan paliatif di rumahnya. Selain itu ia juga mendapat kabar bahwa hidupnya hanya 3 bulan saja.

Kabar buruk memang tidak datang sendiri. Bagaikan sudah jatuh tertimpa tangga, Istrinya juga didiagnosa dengan kenker usus besar. Dengan keputus asaan dimana rumah sakit- rumah sakit besar di kotanya sudah tidak mampu untuk menolong, ia mulai beralik ke banyak obat- obatan herbal tradisional. Saya mendengar bahwa royal jelly memiliki efek yang sangat bagus. Iapun mencobanya, namun di satu sisi ia juga tidak merasakan efek dari obat- obatan tersebut.

Sementara ia berjuang untuk melawan penyakitnya , seorang teman memperkenalkannya pada Prof Xu. Kecheng, seorang professor onkologi terkenal di Guangzhou. Pada bulan September 2002, tibalah Tan di RS Kanker Fuda. Setelah meninjau situasi Tan, Prof Xu Kecheng juga berkata dengan jujur bahwa ia tidak optimis melihat tumornya yang sudah besar. Tumor tersebut telah menekan organ- organ sekitarnya terutama bagian kanan perut, yang terlihat membuncit akibat ascites, sehingga Tan harus membungkuk ketika berjalan.

w9.png

Namun selama ada sedikit harapan, Tan ingin tetap mencobanya dan Prof Xupun bersedia untuk membantunya. Pertama kali ia mulai menjalai kemoembolisasi melalu arteri. Tidak seperti kebanyakan pasien pada umumnya, tubuh Tan dapat merespon kemoembolisasi tersebut dengan baik, namun ia mengalami panas hingga demam. Iapun menajalankan serangkaian perawatan selama 2 bulan.

Tan masih teringat akan rasa sakit yang pertama kali di rasakannya. “Saya ingat bahwa setiap pagi pukul 08.30 saya menghampiri lemari es lalu mengambil kantong es dan meletakannya ke dahi saya. Walaupun saya merasa sakit dan sedikit tersiksa namun saya berpikir inilah satu- satunya harapan saya.” 

Professor Xu percaya bahwa demam tidak selalu pertanda buruk, tetapi bisa juga pertanda baik. Menurutnya terkadang demam membuktikan bahwa tumor tersebut sedang dalam proses nekrotik hari demi hari dan mulai menyusut secara bertahap. “ketika saya mendengar kata- kata Prof Xu, tiba- tiba saja saya merasa lega. Itulah satu- satunya kabar baik yang baru ia dengar, dan tidak menutup kemungkinan bahwa kondisinya akan membaik, dan harapan itu dapat muncul kembali.”

Dibawah pengawasan Prof Xu dan Prof Niu Lizhi, Tan menjalani cryoablasi dibawah panduan USG, dan sebuah keajaibanpun terjadi.

Dua bulan kemudian, setelah Tan melakukan pemeriksaan CT scan, dokter mengatakan bahwa tumornya sudah benar- benar menyusut secara ajaib. Tumornya sudah jauh lebih kecil sekarang. Selanjutnya ia menjalani 3 rangkaian pengobatan yang sebelumnya juga sudah pernah ia lakukan, dan tumornya terus menyusut dari 12 cmn hingga menjadi 7 cm, dan cairan diperutnya pun ikut menghilang. Siapa yang sangka bahwa seseorang yang sudah divonis bahwa hidupnya tinggal 3 bulang lagi mendapatkan sebuah keajaiban?!

Musim semi bulan Maret 2003, Tan berhasil melewati 4 musim lagi di kehidupannya. Dia tahu bahwa kehidupannya itu tidak dapat dipisahkan berkat upaya Prof Xu dan Prof Niu serta staf medis RS Fuda yang mau terus berusaha melakukan yang terbaik untuk mengobatinya.

Lima tahun setelah masa perawatannya berhasil, Tan kembali berkunjung ke rumah sakit untuk pemeriksaan rutin tahunan. Dan selama lima tahun pertama penyakitnya tidak kambuh kembali, lima tahun kedua kondisinya tetap baik- baik saja hingga sekarang lima tahun ketiga.

Setelah beberapa tahun menyelesaikan rehabilitasi Tan aktif dalam Forum kanker online di CIna. Ia sering berbincang- bincang dengan teman- teman sependeritaan para pejuang kanker di sekitarnya. Mereka saling menyemangati, ia juga menemani pasien kanker yang masih berjuang melawan penyakitnya. Atas dorongan dari Tan, banyak pasien yang menjadi semangat kembali untuk menghadapi kenyataan dan meneruskan perawatan.  

Cerita inspiratif dirinya juga ikut menyebar di seluruh kota Yingde, dan semakin banyak media yang mengundangnya untuk diwawancarai. Bahkan hingga wartawan media dari negara- negara di Asia Tenggara lainnya. Selama percakapan singkat selama satu jam teleponnya terus berdering, banyak pasien- pasien kanker lainnya yang menelpon dan menanyakan tentang pengalaman pengobatannya dulu. Ia menjadi seseorang yang dipercayai oleh sesama pasien kanker.  


  • Irreversible Electroporati..
  • Argon- Helium Cryoablasi..
  • Transarteri Kemoterapi Int..
  • Combined Immunoterapi Untu..
  • Brachyterapi..
  • Photodynamic Terapi (PDT)..
  • Microwave Hiperthermia..
Dokter Lainnya
  • RS Khusus Kanker Nasional
  • Bersertifikasi Internasional JCI
  • Pusat Cryoablasi Kanker Asia- Pasifik
  • Pusat Medis, Institut Biomedis dan Kesehatan Guangzhou, Akademik Ilmu Pengetahuan di Tiongkok