Selain pembedahan, kemoterapi, radioterapi, dan imunoterapi yang sudah familiar di masyarakat, namun pengobatan tumor juga mencakup terapi cryoablasi. Dalam beberapa tahun terakhir, cryoablasi yang dikombinasikan dengan imunoterapi untuk tumor telah menjadi pusat penelitian baru.

Dari tanggal 22- 23 September, Konferensi Akademik dan Rapat Umum Perkumpulan Krioterapi Internasional ke-22 diadakan di Wina, Austria. Konferensi ini diadakan secara online, menghubungkan para ahli dari seluruh dunia melalui internet yang berpusat di Wina. Para ahli memberikan interpretasi terperinci mengenai isu-isu terkini dan terhangat mengenai cryotherapy, dan memberikan panduan untuk penerapan klinis cryotherapy.

Prinsip pengobatan cryoablasi adalah menggunakan suhu rendah untuk mendinginkan jaringan tumor dengan cepat guna menghancurkan sel dan menyebabkan nekrosis atau apoptosis sel, sehingga tujuan pengobatan tercapai. Dibandingkan dengan pengobatan lain, cryoablasi mendorong pelepasan antigen terlindung dalam sel dan menginduksi respons anti-tumor spesifik atau nonspesifik, sehingga memulai respons imun anti-tumor dengan lebih efektif.

Saat ini, cryoablasi yang dikombinasikan dengan imunitas telah menjadi pusat penelitian baru dalam pengobatan tumor. Pada konferensi tersebut, Profesor Korpan, mantan presiden International Asosiasi Cryotherapy, memperkenalkan penelitian dasar tentang krio-imunisasi; Profesor Li Jiaping dari Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Sun Yat-Sen berbagi penelitian dasar tentang bagaimana cryotherapy dapat meningkatkan kemanjuran kekebalan, keduanya yang menunjukkan bahwa kombinasi cryotherapy dan imunitas berpotensi memberikan kemanjuran yang lebih baik bagi pasien kanker.

Menurut laporan, penggunaan krioteknologi untuk mengobati tumor dirintis di Amerika Serikat pada akhir tahun 1960an. Untuk lebih mempromosikan penerapan teknologi baru ini, International Cryotherapy Society didirikan di Austria pada tahun 1972. Setelah lebih dari lima puluh tahun dikembangkan, teknologi ini semakin matang dan menjadi salah satu metode pengobatan tumor. Dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan perkembangan ekonomi dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, Tiongkok telah mengambil posisi terdepan di dunia baik dalam penelitian teoretis maupun penerapan klinis teknologi ini.

Pada konferensi ini, Dewan Direksi International Society of Cryotherapy (lSC) berhasil menyelesaikan pemilihan. Perwakilan pada pertemuan tersebut memilih presiden baru dan anggota dewan dari Cryotherapy Society. Di antara mereka, Presiden Niu Lizhi dari Rumah Sakit Kanker Fuda Guangzhou terpilih sebagai ketua ke-23, dan Presiden Xu Kecheng terus terpilih sebagai ketua kehormatan.

Niu Lizhi memimpin tim cryotherapy berhasil menyelesaikan lebih dari 10,000 kasus cryotherapy minimal invasive yang kompleks. Usia pasien berkisar dari anak-anak berusia 4 tahun hingga lansia berusia 94 tahun. Hal ini memberikan banyak referensi untuk praktik klinis dan data klinis ablasi tumor minimal invasif "cryoknife".