Dikira sariawan, ternyata kanker lidah! TACI + Embolisasi
None
Date:2020-12-12Author: From:#
Kanker lidah adalah kanker mulut terbesar, dan kanker mulut adalah salah satu tumor ganas yang umum di bagian kepala dan leher. Kanker lidah adalah tumor yang sangat ganas dan berkembang dengan pesat, sehingga memengaruhi proses menelan, mengunyah, berbicara, dan citra diri, serta berdampak besar pada kualitas hidup pasien. Diagnosis dan pengobatan dini adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup dan kelangsungan hidup pasien kanker lidah. Karsinoma sel skuamosa pada mulut dan lidah adalah jenis kanker mulut yang paling umum dan mematikan, yang lebih agresif daripada kanker mulut lainnya. Baru-baru ini, seorang pasien dengan karsinoma sel skuamosa lidah mengirim spanduk ke Departemen Intervensi rumah sakit kami untuk berterima kasih kepada staf medis atas perawatan yang tepat dan perawatan yang cermat.
Sariawan menjadi kanker lidah
Feng, 51 tahun, seorang pebisnis, selalu bepergian ke banyak tempat. Namun, pada Januari 2019, ia mulai sariawan. Feng mengira itu hanya sariawan biasa, jadi dia tidak pergi ke rumah sakit. Dia hanya pergi ke klinik kecil untuk mendapatkan obat sariawan. Dokter di klinik itu mengatakan tidak ada yang salah. Mungkin tergesek gigi sehingga menjadi sariawan. Sampai Februari 2020, Lidah Feng mulai sakit. Namun akibat Covid-19 sehingga ia segan untuk berobat ke rumah sakit.
Karena kondisinya semakin memburuk, Feng akhirnya menjalani biopsi di rumah sakit Shanghai pada Mei 2020, dan hasilnya menunjukkan karsinoma sel skuamosa lidah. Hal ini membuat Feng kaget dan juga heran: Bukankah hanya sariawan biasa? Bagaimana mungkin menjadi kanker lidah? Faktanya, ciri terbesar dari kanker mulut adalah tidak dapat disembuhkan. Jika ulkus bertahan selama 2 minggu dan tidak kunjung sembuh, Anda harus mempertimbangkan apakah sariawan tersebut terkait dengan kanker atau segera periksakan ke rumah sakit.
Ketika kanker lidah pertama kali muncul, tampilannya sangat mirip dengan sariawan, yang juga terasa nyeri jika terkena oleh sesuatu yang dingin, panas, asam, dan pedas. Seiring berkembangya kanker, ulkus secara bertahap akan membesar, mengeras, dan permukaannya akan terlihat seperti kawah. Saat benjolan membesar, rasa sakit akan semakin jelas, gerakan lidah juga akan terpengaruh, tidak bisa makan, dan bahkan tidak bisa berbicara. Pada tahap tengah dan akhir, kelenjar getah bening submandibular dan serviks di sisi yang sama juga akan membesar.
Dokter menasihati Feng untuk segera menjalani operasi, tapi dia menolak dan hanya meminum jamu tradisional China. “Saya lebih percaya pada pengobatan tradisional Tiongkok pada saat itu, saya mencoba meminum obat Tiongkok untuk mengendalikan tumor.” Setelah tiga bulan meminum obat tradisional Tiongkok, ia melakukan pemeriksaan CT pada akhir Agustus 2020 dan menemukan bahwa tumor di lidahnya jauh membesar dibanding sebelumnya diikuti penyebaran pada getah bening serviks. Gejala seperti nyeri, tidak bisa menutup mulut, tidak nyaman saat makan, dll semakin terasa. Hal ini membuat keluarga Feng sangat khawatir dan memintanya untuk mencari perawatan medis.
“Mentalitas saya saat itu mengatakan bahwa lebih baik mengikuti arus. Bahkan, pasrah saja.” Melihat keluarganya yang semakin cemas, Feng mulai aktif mencari alternatif lainnya. Secara kebetulan, Feng melihat artikel di Internet yang ditulis oleh presiden kehormatan RS Fuda, Prof Xu Kecheng, setelah mengetahui tentang Rumah Sakit Kanker Fuda, dan mempelajari tentang teknologi perawatan cryoablasi, dengan sedikit keraguan di benaknya. Namun pada September 2020, dia memutuskan untuk datang ke rumah sakit kami untuk perawatan.
Terapi intervensi, menyusutkan tumor
Setelah dirawat rumah sakit, Feng melakukan pemeriksaan lebih lanjut, dan hasilnya menunjukkan bahwa Feng memiliki lidah yang kaku dan bau busuk yang di mulutnya. Kelenjar getah bening yang membesar bisa dirasakan di leher kiri. Ukurannya sekitar 6 cm × 7cm, lidahnya keras, dan mobilitasnya buruk. Setelah melihat keadaan Feng, Presiden Kehormatan Xu Kecheng menyarankan agar dia menjalani terapi intervensi terlebih dahulu.
Meskipun ia datang untuk cryoablasi, setelah berkonsultasi, Feng memutuskan untuk mengikuti nasihat dokter, Dokter Yang Qingfeng dan Zhong Xiaojun dari departemen intervensi melakukan 4 kemoterapi intervensi dan 1 embolisasi intervensi untuknya. "Perasaan paling intuitif setelah intervensi pertama adalah kelenjar getah bening di leher telah berubah dari keras menjadi lebih lunak."
Setelah beberapa kali perawatan, kondisi Feng membaik, setelah berkonsultasi dan mendapatkan banyak informasi tentang kanker, ia mengusulkan radioterapi kepada dokter. Menanggapi situasi Feng, Profesor Zeng Zongyuan, kepala ahli dari pusat perawatan kepala dan leher rumah sakit kami, menyarankan perawatan intervensi lain lebih baik untuk mengecilkan tumor dan mengurangi laju perdarahan sebelum melakukan pembedahan. "Saya pikir Profesor Zeng benar, dan menurut saya sangat baik bahwa rumah sakit dapat memberikan pilihan perawatan kepada pasien kapan saja dan di mana saja, sehingga pasien merasa nyaman."
Dengan setiap tahap pengobatan, Feng berubah dari tidak dapat berbicara, hanya makan makanan cair, namun sekarang ia sudah bisa berbicara dengan bebas; pembesaran kelenjar getah bening di leher kiri juga secara bertahap menyusut dari 6cm × 7cm menjadi 1cm × 2cm. Semua kemajuan ini membuat Feng bersemangat. "Jika sekilas, mereka tidak mengira bahwa saya adalah pasien kanker."
Bendera sebagai ucapan terima kasih
Sebelum dia keluar dari rumah sakit, Feng menyerahkan bendera kepada staf medis di rumah sakit kami dan departemen intervensi untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Konsep rumah sakit yang berorientasi pada pasien membuat saya merasa sangat nyaman.” Dr. Zhong Xiaojun dari departemen intervensi selalu memberi tahu Feng sebelumnya dan bertanya bagaimana kondisinya setelah perawatan maupun saat dalam proses perawatan; staf medis sangat baik dan ramah. Menurutnya, Rumah Sakit Guangzhou Fuda memiliki teknologi yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan kelangsungan hidup serta kualitas hidup pasien, dan diharapkan efek kuratifnya sendiri dapat memberikan harapan bagi pasien lain.
- Irreversible Electroporati..
- Argon- Helium Cryoablasi..
- Transarteri Kemoterapi Int..
- Combined Immunoterapi Untu..
- Brachyterapi..
- Photodynamic Terapi (PDT)..
- Microwave Hiperthermia..
-
RS Khusus Kanker Nasional
-
Bersertifikasi Internasional JCI
-
Pusat Cryoablasi Kanker Asia- Pasifik
-
Pusat Medis, Institut Biomedis dan Kesehatan Guangzhou, Akademik Ilmu Pengetahuan di Tiongkok